Chapter 4 Part 1



Chapter 4 part 1 : kebaikan seorang putri febel



Setelah lamanya berjalan dia tempuh akhirnya kusanagi sampai di hutan yang bernama hutan lizter dan diapun langsung mencari obat-obatan yang ada di hutan dan segera mengobati lukanya sendiri. 

Berlajan ke segala arah dan penjuru hutan untuk mencari tanaman obat yang tumbuh di sekitar hutan.

Setelah selesai mengobati lukanya dengan mengoleskan tanaman obat yang sudah halus ke luka serangan sebuah kuka serangan dalam yang di mana membuat organ dalam bagian tubuh tidak berfungsi normal kembali tapi dengan pengobatan yang kusanagi lakukan maka dengan cepatnya akan segera pulih.

Setelah semuanya sudah selesai kusanagipun bersantai di sebuah 2 pohon yang telah di pasangkan tempat tidur jaring.

Kusanagi kajiki langsung tidur dengan lelapnya.

Waktu pelajaran pertama telah selesai dan murid akademi mulai istirahat makan siang meninggalkan kelas mereka dan menuju kantin yang berada di akademi.

Di saat terbangun entah kenapa diriku terasa tubuhku tidak merasakan sakit dan merasa tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya, kusanagi pulih dengan cepat sebuah luka dalam yang aku terima sembuh dengan cepat.

Kusanagi terkejut ketika dia melihat sosok gadis cantik dan imut yang berada di sampingnya.

“Apakah lukamu sudah membaik”

Gadis itu berbicara pada kusanagi dengan hamparan senyuman manis dia tujukan padanya.

Kusanagi bangun dari tidurnya

“Apa yang kau lakukan dan siapa engkau”

Kulihat dia orang yang sangat ramah sekali tampak jelas di saat dia berbicara.

“Oh ya ,, maafkan aku yang tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu,,, namuku Fibel lumia,, salam kenal”

Betapa kagetnya aku ketika mendengar nama itu dan hanya seolah-olah bersikap biasa saja.

“Apa maksudmu menyembuhkan lukaku, aku tidak butuh bantuan dari seorang putri kerajaan”

Kusanagi turun dari tempat tidurnya dari jaring tidur

“Anu ... maafkan aku ... aku melihatmu di serang guru hug .. dengan serangan sihir penghancur yang sangat kuat itu aku sangat khawatir, boleh aku tau siapa namamu”

Sebenarnya sang putri kerajaan febel mengetahui bahwa aku orang yang lemah dan pemalas serta tak berguna.

Tapi bagi pandangan dia semua orang sama saja dalam hal skill ataupun keseharianya bahkan sikap seseorang.

Putri kerajaan febel tidak membedakan hal seperti itu maupun martabat kedudukan serta ras.

Sungguh di dunia ini masih ada orang seperti dia
Sikap dan sifat yang sudah lama turun temurun di keluarga kerajaan febel yang dimana setiap anggota keluarga kerajaan selalu bersikap baik,ramah serta tak membedakan ras ataupun golongan saling membantu sama lain.

“Orang sepertiku tidak perlu kau khawatirkan”

Karena jiwa serta hatinya yang suci dan tulus aku dengan rasa hormat sungguh bersyukur masih bisa bertemu bangsawan seperti dia.

Aku berjalan mendekati putri febel.

“Namaku kusanagi kajiki, dan yang membuatku penasaran kenapa kau tau kalau aku ada di sini”

Kusanangi menatap wajah putri febel degan tatapan dingin

“Maafkan aku, aku hanya mengikuti bekas lumuran darah yang menetas di tanah dan  mengikutinya sampai di sini”

Dengan nada yang halus membuat diriku tak tahan mendengarnya baru kali ini aku mendengar nada suara yang indah selain adikku.

“Baiklah .. jangan kau ulangi perbuatanmu ini aku bukan seorang anak kecil yang harus di awasi olehmu, walaupun aku lemah”

Kusanagi membalikkan diri dan mulai berjalan menjauhi putri fibel dan bergegas pergi.

Sungguh terasa nyamannya saat berada di hutan Lizter tak hanya di penuhi pepohonan yang besar dan hijau, udara di sini begitu sejuk sekali walau hari sudah mulaisiang serta matahari yang semakin naik.

Hembusan angin hutan yang sangat nyaman sekali kurasakan menyentuh kulitku.

Di tambah lagi di saat aku melihat putri febel dengan rambut yang dia ikat kebelakang yang berterbangan di bawa angin membuat dirinya terlihat semakin cantik.

“Ohhh yah terima kasih atas penyembuhanya dan sampai jumpa”

Sambil melambaikan tangan kepada putri febel

Putri febel melihat ke arah kusanagi.

“Kau mau kemana ... apakah kau tidak ke akademi lagi”

Kusanagi berhenti 

“Apakah kau mengejekku, buat apa aku harus kembali, sebelumnya kau sudah tau kan, baiklah sampai jumpa”

Kusanagi berjalan kembali

“Tunggu... maafkan aku bila aku pernah mengejekmu dengan sebutan lemah,bodoh,pemalas dan tidak berguna”

Puti febel sambil memohon maaf serta sedikit menundukkan kepalanya

Baru pertama kali aku mendengar seorang putri kerajaan meminta maaf padaku serta memohon padahal dia tak pernah berbuat salah terhadapku.

Aku tetap berjalan dan pura-pura menghiraukanya meninggalkan dia seorang diri di hutan.

Putri febel yang melihat kusanagi pergi, melihat ke arahnya semakin jauh sekali dia pergi meningalkanya sehingga hilang tidak dapat di lihat lagi oleh matanya.

Comments

Popular posts from this blog

Novel Kokugensou wo Item Cheat de Ikinuku Bahasa Indonesia

Novel Nidoume no Jinsei wo Isekai de Bahasa Indonesia

Review Novel Dungeon Seeker Bahasa Indonesia