Chapter 5
Chapter 5 serangan datang terjadi kekacauan di pusat
kota
Panas
matahari yang sangat terik menyenari seluruh negeri kerajaan Listina dan angin
berhembus dengan tenangnya.
Udara
sejuk dan segar ketika di hirup membuat seakan negeri ini seperti mimpi.
Jam waktu
istirahat akhirnya habis istirahat siangpun selesai dan waktu pelajaran di
mulai kembali.
ke
khawatiran yang tinggi di rasakan putri febel lumia kepada orang itu di mana
seluruh murid akademi kembali ke kelasnya
Murid-murid
kelas kusanagi berada di ruang dua sudah berkumpul semua dan hanya satu orang
saja yang belum hadir.
Terdapat
tempat duduk paling belakang di kelas yang masih kosong tanpa adanya orang di
sana dan tak ada orang yang menempati.
Dengan
rasa kekhawatiran yang tinggi putri febel
sangat mengkhawatirkan kusanagi kajiki.
“Apakah
dia baik-baik saja”
Rasa
cemas serta gelisah dia rasakan
Tak
lama kemudian seorangpun tiba dan masuk di kelas dia adalah guru aikawa fumika.
Memasuki
ruangan kelas dengan senyuman indah menawan dan ramah ke semua muridnya.
“Selamat
siang”
Semua
murid terpukau akan kecantikannya dan pesona keindahan yang guru aikawa fumika
miliki membuat detak jantung meningkat saat melihatnya berdegup kencang di
buatnya.
“Wah
sungguh guru yang sangat cantik”
“Aku
sangat beruntung karena masih hidup dan kini matipun tidak ada artinya bagiku”
“Bicara
apa kau ini,, dasar bodoh”
Terjadi
pembicaraan hangat sesama para murid terutama di golongan laki-laki.
Guru
aikawa menuju tempat duduknya dan memulai pelajaran
Sebelum
memulai pelajaran guru aikawa fumika memperkenalkan diri terlebih dahulu.
“Selamat
siang semuanya,,, murid akademi listina
,, Namaku Aikawa fumika dan mulai hari ini aku adalah wali kelas kalian”
Para
murid merasa senang ketika mendengar bahwa guru aikawa menjadi sebagai wali kelas
mereka terutama murid laki-laki.
“Wah
apakah ini benar, sungguh beruntungnya”
Para
murid gembira akan guru cantik menjadi wali kelas mereka
Tak
lama kemudian guru aikawa fumika memulai pelajaran.
“Baiklah
mari kita mulai pelajarannya”
Menuju
papan tulis yang berada di depan kelas, berdiri di tengahnya sambil memegang
kapur sebagai alat tulis.
“Kali
ini kita akan belajar dasar penting menjadi ksatria, seorang yang menggunakan
sihir serta elemen sangatlah baik, tapi kalian harus bisa mengatur dan
mengendalikan jumlah mana yang kalian miliki dan kalian gunakan agar tidak
terjadi fatal apabila habis”
Guru
aikawa menggunakan kapur di tangannya lalu menggambar wujud manusia dan titik
mana yang tersebar di seluruh tubuh.
“Pasokan
mana setiap orang pastilah berbeda, maka dari itu kalian harus menstabilkan
dalam penggunaan serta pasokan mana juga bisa kalian tingkatkan dengan cara
kalian harus terus berlatih dengan sungguh-sungguh”
Guru
aikawa menjelaskan secara detail terhadap murid-muridnya
“Apakah
kalian tau resiko yang akan kalian terima jika kalian kehabisan mana”
Guru
aikawa fumika memberikan pertanyaan langsung kepada semua murid di kelasnya.
Dengan
pertanyaan ini putri Listina menjawab.
“Jika
kita kehabisan mana maka kita tak bisa menggunakan sihir dan elemen lagi”
Guru
akawa melihat ke arah putri listina sambil memerhatikan dia menjawab
pertanyaannya dan menanggapinya kembali.
“Hemmm
,,, jawababmu kurang tepat, jika kalian kehabisan mana maka resikonya adalah
kematian”
Semua
murid merasa kaget akan penjelasan guru aikawa dan dengan cepat memahaminya.
“Tidak
hanya itu di dunia ini sihir dan elemen sangatlah penting, tapi dari kedua itu
elemen lah yang paling penting, kenapa demikian karena elemen memiliki tingkat
kekuatan yang lebih besar di bandingkan sihir serta dalam mengatur tempo
serangan lebih cepat tanpa harus mengucapkan mantra yang panjang, dengan
kenyakinan ksatria dan pemikiran untuk menyerang, elemen dapat langsung di
aktifkan”
Sambil
memegang kapur di tanganya guru aikawa menjelaskan dan beberapa kali menuliskan
di papan tulis
“Tapi
jika sihir dan elemen di gabungkan hal ini akan menjadi kekuatan yang sangat
besar di mana saat kedua unsur di gabungkan dari segi kekuatan keduanya di
jadikan satu dan di kombinasikan maka kekuatan tersebut akan meningkat ... saya
beri contoh elemen api di tambah dengan sihir serangan maka tampak jelas ketika
kedua unsur ini bergabung terlihat kobaran api yang di hasilkan elemen api
semakin bergejolak besar”
Guru
aikawa sambil menunjukkan kombinasi tersebut di tanganya dimana elemen api di
kombinasikan dengan sihir serangan.
“Maka
dari sinilah kekuatan akan meningkat, tak hanya itu efek dari seranganyapun
berbeda”
Kasus
ini sama halnya ketika kusanagi erina menyerang kusanagi kajiki dengan menggunakan
sihir penghancur dan elemen api di awal cerita.
“Dan
juga skill bersenjata juga sangat membantu kalian ketika pasokan mana kalian
terbatas, senjata juga sangat membantu bagi para ksatria ke dua unsur bisa di
gabungkan di dalam sebuah senjata dan di gunakan sebagai alat serang yang
hebat”
Ketika
menjelaskan beberapa materi suara hentakan kaki orang berjalan mendekati menuju
kelas.
Semakin
dekat bunyi suaraya
“Tuk
tuk tuk” suara hentakan kaki berjalan.
Pada
akhirnya seorang itu tiba di kelas dan langsung masuk kelas tanpa adanya ucapan
perminta maaf akan terlambatnya.
Sebagian
murid masih ada yang tidak terima akan kehadiranya di kelas serta di akademi.
“Kenapa
orang itu masih ada”
Berjalan
dengan santainya dan menghiraukan apa yang dia lewati setiap di melangkahkan
kakinya satu demi langkah.
Hingga
guru aikawa fumika memanggilnya.
“Hey
kusanagi kajiki, dari mana saja kau, kau terlambat memasuki kelas dan terlambat
di pelajaranku”
Menuju
tempat duduknya dan langsung duduk dengan tangan kanan menopang kepalanya
seperti orang pemalas serta bersantai-santai kusanagi kajiki menjawabnya.
“Yah
maafkan aku sensei, aku tidak sengaja menemukan tempat tidur yang enak sehingga
aku tertidur”
Murid-murid
yang ada di sekelilingnya menanggapinya.
“Alasan
yang dia buat tidak masuk akal sama sekali”
Para
putri kerajaanpun menoleh kepadanya dengan tatapan tajam, terutama putri
listina selica dari kerajaan listina, menatapku begitu serius dan tajam seperti
ada hawa membunuh kepadaku.
Dengan
hal itu guru aikawa menima alasanya dan melanjutkan pembelajaranya.
....
Hingga
pada akhirnya bel akhir pelajaran berbunyi bahwa menandakan pelajaran telah
selesai.
Dengan
ini semua materi sudah tersampaikan guru akawa fumika, dilihat dari waktu
pelajaran yang sudah habis guru aikawa langsung bergegas meninggalkan kelas.
“Baiklah
anak-anak cukup sampai di sini saja pelajaran kita, sampai bertemu kembali”
Guru
aikawa lekas pergi dari kelas dan di saat berjalan menuju keluar kelas guru
aikawa melihat ke arah belakang di mana kusanagi kajiki berada.
Hebatnya
kusanagi kajiki malah tertidur pulas di saat pelajaran sedang berlangsug.
Setelah
guru aikawa fumika keluar, salah satu putri kerajaan mendekatinyah dan langsung menggertaknya dengan menyerang
kusanagi yang sedang tertidur di mejanya.
Namun
serangan yang di lakukan serta di tujukan ke kusanagi malah melesat dengan
serangan tersebut yang meleset dan kusanagi mengetahui.
Bangun
dari tidurnya lalu berdiri
“Tidak
mungkin dia menghindari serangan tuan putri”
Salah
satu murid berkata
“Mungkin
hari ini dia sedang hoki”
Dengan
tampang pemalas dan bodoh kusanagi malah menguap.
“Ahhh”
membuka mulutnya lebar dan menguap.
Putri
kerajaan mendekatinya namun kusanagi hanya menghiraukanya, ketika tuan putri
sampai di hadapan kusanagi sang putri langsung menarik kerah bajunya.
“Ehhh”
Aku
kaget ketika tuan putri menarik bajuku hanya terlihat bodoh dan bertingkah diam
saja.
“Apakah
kau di sini berniat untuk berlatih dalam menjadi ksatria atau malah bermalasan
seperti orang bodoh”
Kusanagi
meresponya dengan bodohnya.
“Heh
mungkin keduanya”
Dengan
perkataan seperti itu membuat putri Listina semakin marah dan kesal.
“Apa
yang kau katakan ??? dan ternyata memang benar rumor yang tersebar di seluruh
akademi ini bahwa kau orang pemalas serta bodoh dan tak berguna”
Kusanagi
merasa konyol dan menampilkan wajah yang super tidak mengerti.
“Oh
rupanya sampai segitunya aku terkenal di seluruh akademi ini hehehehe”
tertawa
kecil dan tersenyum.
Membuat
sang putri semakin kesal.
Aku
merasa bingung apa yang terjadi di saat aku tertidur pulas tadi.
merasa
terheran-heran kenapa tuan putri Listina sebegitunya marah kepadaku.
Melihatnya
saja sudah membuat bulu kudukku berdiri.
Dia
terus menatapku hingga tak berkedip sedikitpun aku sih biasa-biasa saja
bersikap cuek sambil menghiraukanya.
Tuan
putri masih saja memegang kerah bajuku dengan kencang dan erat
Terasa
cengkraman yang kuat serta tarikan tanganya kepadaku.
“Kenapa
sampah sepertimu masih ada di akademi ini dan kerajaan ini, masih tetap saja
menampakkan diri di hadapan banyak orang, dasar kau kutu” tuan putri semakin
memegangku dengan cengkraman lebih kuat.
“Etooo”
Aku
hanya tak menghiraukanya berbicara, seberapa panjang dia berbicara dan
mencelahku aku semakin merasa bosan, mendengarnya saja sudah merasa telingaku
gatal, kata-kata seperti itu sudah biasa kudengar dari semua kalian murid
akademi.
Aku
berprasangka mungkin dia kesal denganku karena aku seenaknya tidur di kelas,
jadi kuwajarkan saja seorang tuan putri menghinaku.
Dengan
kesalnya tuan putri Listina langsung melancarkan serangan selanjutnya.
Murid-muridpun
yang berada di dalam kelas merespon serius akan hal yang di lakukan tuan putri.
Sorak
satu persatu murid sebagai support selalu kudengar di kupingku ini.
“Hajar
dia tuan putri, jangan biarkan dia berada di sini”
Tetapi
akan hal itu para tuan putri dari kerajan lain hanya menghiraukanya dan putri
febel dengan rasa khawatirnya terhadap kusanagi kajiki sangat mencemaskanya
akan hal ini.
“Listina”
Berada
di meja paling depan tempat para putri duduk.
“Ah kau ini selica terlalu berlebihan, sampai sebegitunya dia kepadanya” putri Rei
Putri
Listina pun melakukan serangan, sebuah serangan yang berlemen api menggunakan
tangan kanan sedangkan tangan kiri sedang memegang erat kerah ku.
Berkobarlah
sebuah api di telapak tangannya seakan-akan dia ingin membakar hidup-hidup
diriku.
“Dengan
serangan ini, serangan di mana bisa menghanguskan orang menjadi debu seketika
mengenainya, berkobarlah wahai raja api di tanganku dan hanguskan apapun yang
ku sentuh”
Mendengarnya
saja bisa membuatku mati kepayang apa lagi terkena seranganya.
“Serangan
pukulan raja api”
Aku
terkaget ketika putri Listina mengucapkan mantra serta penggabungan elemen
apinya, akn hal ini aku mulai memberontak dan mencari sebuah alasan serta akal
pikiran yang logis untuk menghindari pukulanya.
“Hei
tuan putri Listina,,, bukannya jam pergantian guru sudah mau di mulai ....?
Namun
tuan putri tak mendengar perkataanku.
“Tidakkkkkk”
Kusanagi
teriak keras.
“Sial
banget kalau kena bisa abis nih” dalam hati sedihku berkata
Namun
sebelum serangan sang putri mengenaiku tiba-tiba suara ledakan besar terdengar
dari pusat kota.
Hingga
membuat serangan tuan putri terhenti tepat di depan wajahku
Seluruh
murid dan sang putri kaget akan terdengarnya bunyi ledekan besar.
Terdiam
sebentar menjadi sunyi di seluruh ruangan keras namun halnya di luar sana bunyi
ledakan selalu terdengar keras hingga akademi.
“Bunyi
ledakan apa itu, sangat besar sekali bunyi ledakanya”
Akan
hal suatu kejadian ini pihak akademi mengumumkannya dengan melalui media suara
speaker yang sudah di pasang di setiap tempat seperti aula,kantin,serta lorong
utama dan masih banyak lagi.
“Bagi
seluruh murid akademi di harap tenang, terjadi kekacauan di pusat kota tela
terjadi serangan besar yang di lakukan naga besar dan bagi seluruh murid di
harapkan bergegas berlari menuju tempat evakuasi”
“Bel
bunyi siaga 3 di akademi”
Para
muridpun panik dan langsung bergegas berlari menuju tempat evakuasi, begitu
juga murid-murid yang di kelasku.
Sedangkan
para putri kerajaan hanya bersikap tanang dan biasa-biasa saja.
Tuan
putri listina melespakan cengkraman tangannya dari kerah bajuku dan bergegas
berlari menuju keluar kelas entah tak tau kemana tujuannya.
Tuan
putri Listina berlari dengan terburu-buru.
“Yare-yare
aku tau kemana perginya tuan putri egois itu” putri ikusi berkata
“Sudah
pasti dia menuju tempat lokasi terjadinya ledakan ini” putri alderami berkata
“Ayo
kita juga tak boleh kalah darinya” putri rei
Para
putri dari kerajan lainya berlari mengikuti tuan putri listina dan bergegas
menuju tempat terjadinya serangan ledakan yang di lakukan naga.
Ke 7
putri kerajaan berlari keluar kelas meninggalkan kusanagi kajiki seorang.
Dengan
ini selamat lah aku dari cengkraman tuan putri listina.
“Huhhhh
,,, hokiii hihihiks hampir saja putri bodoh itu menyerangku, bisa apes aku nih”
Akan
hal yang terjadi ini aku merasakan kekuatan yang besar dari sebuah pusat kota
di mana naga itu berada dan niatan membunuh yang sangat besar serta haus darah
yang tidak terbayangkan.
Getaran
hingga aliran kekuatan besar terbayang-bayang di jiwaku
“Sial
hawa dari naga ini sangat besar sekali dan naga ini akan haus darah ini
memiliki niat membunuh yang sangat besar ,,, gawat nih orang-orang seperti
mereka tidak akan mampu melawannya”
Kusanagipun
bergerak dari tempat duduknya entah tau dia mau kemana kusanagi berlari dengan
terburu-buru.
Tak
tau arah tujuan kemana kusanagi menghilang secara misterius.
....
Comments
Post a Comment