Chapter 6 Part 1
Chapter 6 part 1 : Kekacauan datang
Di
tempat kejadian di mana naga itu mengamuk dan menghancurkan seisi kota dengan
hembusan api merah menyala yang panas keluar dari mulutnya.
Satu
demi satu hembusan di keluarkan melululantahkan bangunan kota serta tempat
penduduk.
Membakar
habis apa yang di hadapannya hingga membuat keributan yang sangat besar para
warga berhamburan melarikan diri dari tempat kejadian naga itu mengamuk.
Setelah
melakukan perjalan menuju tempat naga tersebut tuan putri Listina akhirnya
sampai di tempat di mana naga itu.
Tiba
dengan tepat waktu sehingga korban jiwa bisa di minimalisasikan.
“Untungnya
aku lekas sampai tepat waktu”
Sedikit
nafas tuan putri Listina yang tergesa-gesa.
Melihat
ke arah naga betapa kagetnya tuan putri, naga denga ukuran tubuh yang lebih
besar dari naga lainya pada umumnya
“Tidak
mungkin ada yang sebesar ini”
Namun
di sana juga sudah terdapat murid class 2 yang sedang melawan naga itu, dengan
kekuatan maksimal murid class 2 menyerang naga itu dengan beberapa elemen
seperti elemen api,tanah dan angin.
Namun
serangan itu tak berguna, bahkan tak terpengaruh sama sekali pada naga itu.
Di
sebuah arah utara tepatnya di bawah sebuah bangunan.
“Sial
kenapa serangan ini tidak berpengaruh sedikitpun pada naga itu”
“Apakah
naga ini naga besi atau semacamnya, sungguh kerasnya kulitnya bagaikan besi”
Sebaiknya
kita mundur dan menunggu bala bantuan kerajaan”
Kesal
terhadap hal ini serangan manapun mereka sudah mencobanya namun tidak
membuahkan hasil sedikitpun.
Akhirnya
class 2 mundur menjauhi naga dan menunggu kedatangan para pasukan kerajaan.
Menjaga
jarak dari naga itu para murid class 2 sedikit menjaga jarak dari semburan yang
di lakukan naga.
Semakin
mengamuknya naga itu dengan semburan api yang sangat besar langsung membakar
seluruh pusat kota seketika.
Para
penduduk berlarian bergegas mengevakuasi diri beserta barang berharga mereka
dan berlari menuju hutan lizer yang berada
di arah selatan dari pusat kota, tempat di mana kusanagi dan adikknya
tinggal.
Melihat
hal ini tuan putri tidak tinggal diam saja berusaha melakukan yang terbaik dan
sebisa mungkin untuk menghentikan naga itu.
Hingga
pada akhirnya tuan putri bersiap menyerang naga degan kekuatan elemen yang dia
miliki.
Langsung
melancarkan serangan.
“Akan kubalas apa yng kau lakukan naga bodoh”
Melakukan
sebuah serangan elemen api tuan putri Listina menyerang naga itu.
“Fire
ball”
Sebuah
serangan pembuka bola api besar yang mengarah pada sayap kiri naga itu dan
membuat naga itu terpental sedikit.
Terlihat
tampak luka goresan di sertai luka bakar di sayap kiri naga
Dari
kejauhan para murid class 2 melihat serta memerhatikan gerak-gerik naga dan
melihat tuan putri Listina melakukan serangan kepada naga.
Akan
hal serangan itu para murid class 2 kagum akan serangan yang di lakukan tuan
putri yang bisa membuat naga itu terluka.
“Apa
,,, tidak mungkin tuan putri ada di sini
dan suda pasti dia yang melakukan serangan itu”
“Itulah
dia tuan putri kerajaan Listina sungguh kekuatan yang sangat menakjubkan dan
hebat”
Para
murid class 2 hanya bisa melihat sambil mengawasi pergerakan naga dan menunggu
bala bantuan, dan memerhatikan betapa hebatnya serangan yang di lakukan tuan
putri yang bisa menumbangkan seekor naga besar hanya seorang diri.
“Kekuatan
seorang putri kerajaan Listina tidak bisa di ragukan lagi, sungguh hebatttt”
Para
murid class 2 takjub akan kekuatan serangan yang di lancarkan putri Listina hal
ini membuat mata para murid class2 bersinar.
“Cringgg”
Tidak
hanya kecantikannya saja yang sungguh memukau dan menawan hati, akan hal
kekuatanpun tidak bisa di ragukan lagi
Bagaikan
bidadari perang yang sedang menuntas kejahatan
Serangan
demi serangan di lakukan tuan putri sehingga dengan serangan yang terus menerus
yang di lakukan tuan putri membuat sang naga tersebut mengalihkan pandangannya
dan melihat kearah tuan putri Listina.
Di
lihat dari rauangan kerasnya tampaknya naga itu marah besar dan menargetkan
serangannya ke satu titik kepada tuan putri.
Menyemburkan
serangan nafas api kepada tuan putri.
Kobaran
api yang keluar sangat besat sekali, merah menyala saat di udara bagaikan hujan
meteor.
Serangan
naga tertuju tepat di tuan putri berada.
Hingga akhirnya Serangan
naga semakin dekat dengan tuan putri.
Tuan
putri hanya berdiri tegak di hadapan naga itu dan siap menerima seranganya.
Ketika
api mulai mendekati tuan putri, apa yang terjadi ...
Terbentuknya
sebuah perisai besar yang menghadang laju serangan naga, sebuah perisai yang
berunsur dari elemen es dan tanah.
Nampaknya
ke 6 putri kerajaan lainya sudah tiba di lokasi seragan naga.
Tuan
putri Listina melihat ke arah belakang, betapa kagetnya ketika melihat para
tuan putri dari kerajaan lainnya datang membantu.
“Yare-yare
sungguh egois sekali kau itu tuan putri, kau tidak mengajak kami” tuan putri
ikusi
“Hihihiks”
“Itu
benar tu-an put-ri” tuan putri rei berkata sambil mengeja kata tuan putri
Namun
tuan putri Listina yang egois ini hanya menghiraukanyya dan menjawab.
“Aku
bisa mengatasinya sendiri dan tidak memperlukan bantuan dari kalian semua,
mundur lah di sini berbahaya”
“huh
sombong sekali kau Selica” tuan putri rei berkata
Tuan
putri Listina mengambil pedangnya dari pinggangnya, memegang erat dengan kedua
tanganya dan secara perlahan-lahan melepaskan pedangnya dari sarung pedang.
Terlihat
cahaya terang sekali keluar saat pedang itu di cabut dan di lepaskan dari
tempatnya.
Kilauan
cahaya bersinar terang membuat mata tak tahan akan keterangannya.
Akan
hal ini para tuan putri takjub akan melihatya
Secara
dekat dan langsung melihat sebuah pedang berkilau.
“Apakah
itu pedang legenda Excalibur”
“Sungguh
tidak kusangka pedang legenda itu benar-benar ada”
Sebuah
pedang legenda yang hanya di miliki oleh pewaris kerajaan Listina, pedang yang
sangat indah yang mampu menebas baja sekalipun.
Pedang
ini sudah lama berada di tangan anggota bangsawan kerajaan listina yang secara
bertahap turun-temurun dari generasi ke generasi lainya hingga akhirnya di
pegang oleh putri Listina sang putri perang.
Dalam
kasus ini seekor naga yang besar tak lazim dan langka putri vimer menjelaskan
beberapa klasifikasi tentang naga tersebut.
“Di
lihat dari bentuknya yang sungguh besar sekali dan di lihat dari serangan murid
class 2 yang setiap serangan tidak berdampak apa-apa, kemungkinan ini naga besi
tetapi dia bisa menyemburkan api, bisa di bilang hal ini wajar saja karena naga
ukuran biasa saja memiliki kulit yang keras bahkan ini naga berukuran dua kali
lipat, sungguh kejadian yang sangat aneh dan langka, bahkan serangan Selica
saja hanya berdampak sedikit baginya, namun bagaimanapun caranya kita harus
menyusun rencana terlebih dahulu dalam menyerangnya”
“Dengan
serangan Selica berpengaruh kepada naga itu pasti kita masih bisa melukainya
lebih dalam lagi,, masih ada kesempatan untuk menang untuk kita” putri febel
berkata
Dengan
penjelasan yang sangat detail yang di lakukan tuan putri vimer ini membuat para
tuan putri mengerti akan hal ini serta membuat mengerti tuan putri listina ketika
mendengar penjelasan ini.
Tanpa
memikirkan sebuah rencana tuan putri Listina dengan sikap egoisnya
mempersiapkan sebuah serangan dengan menggunakan pedang excaliburnya.
“Baiklah
intinya kita harus menyerangnya secara langsung”
“Eh
apakah gila Seilica kita harus menyusun rencana” putri vermillion berkata
Dengan
ini putri Listina berlari menghampiri naga itu dan bersiap melakukan serangan.
“Aduhh
dia sangat egois sekali, sebaiknya kita jangan terburu-buru dalam melakukan
serangan”
“Baiklah
ayo kita bantu Selica dan saling support”
Sementara
itu tuan putri Listina hampir dekat dengan naga besar yang tepat berada di
hadapanya, terus berlari hingga pada akhirnya tuan putri Listina melompat ke
sebuah atap bangunan.
Di
situ lah tuan putri Listina melompat ke arah naga dengan sekuat tenaga dia
melompat hingga loncatan yang di hasilkan melebihi tinggi naga itu.
Seakan
tuan putri terbang di atas langit.
Hingga
pada akhirnya tuan putri Listina bersiap menebaskan tebasan pedang kepada naga
itu.
Dengan
jarak yang cukup dekat dan tak jauh dari tempat naga berpijak
Tuan
putri Listina melayang-layang di udara terbang di terpa angin hingga rambutnya
terurai berhamburan, terlihat semakin cantik saja jika dia sedang serius.
Dengan
pedang excalibur yang di selimuti api, yang di kombinasikan serta di satukan
antara pedangnya dengan elemen api miliknya.
Namun
naga tersebut memalingkan arahnya dan melihat ke arah tuan putri Listina,
hingga pada akhirnya naga itu menargetkan tuan putri Listina sebagai
incarannya, bersiap menyerang dengan semburan api
Tak tunggu
waktu sebuah kobaran api sudah siap ada di mulutnya dan siap akan di semburkan.
“Kemana
kau melihat naga bodoh”
Sebuah
anak panah dengan kecepatan seperti cahaya menghempas rahang mulut naga
sehingga membuat sebuah semburan serangan naga kepada tuan putri menjadi
melenceng ke arah samping kanan tuan putri.
Sebuah
anak panah yang berkilau terang dengan kecepatan yang sangat tinggi yang dengan
seketika mudah untuk menjatuhkan naga itu dengan cepatnya.
Serangan
itu tepat mengenai naga di area vital mulutnya yang membuat di mana naga itu
kehilangan keseimbangan tubuhnya di mana naga itu mulai tak terkendali dalam
hal berpijak di atas tanah
Hingga
pada akhirnya sebuah serangan pedang tuan putri Listina semakin dekat dan
akhirnya mengenai naga itu.
Dengan
tebasan berapi menyala-nyala yang menebas bagian tengah tubuhnya.
Terlihat
luka goresan yang cukup besar di serta api yang membara membakar tepat pada
sanyatan tebasan pedang.
“Yosh
serangan Selica akhirnya berhasil mengenainya” putri Rei berkata
Namun
tak di sangka-sangka terdapat hal yang aneh pada naga itu.
“Tunggu
dulu lihat lah apa yang terjadi” putri vermillion
Para
tuan putri yang melihat ke arah tebasan yang di terima naga itu, semuanya
merasa kaget.
Sesuatu
terjadi pada tubuhnya.
“Apa naga itu bisa berenegerasi” putri alderami
Seketika
tebasan yang membakar serta melukai tubuh naga itu menjadi tertutup kembali,
terlihat dari sel-sel naga yang mulai menyatu kembali, secara perlahan menutup
dan merekat serta menyatu kebagian tubuhnya hingga pada akhirnya naga itu
beregenerasi dengan cepatnya.
“Apa
,, naga itu bisa berenegerasi, bahkan lebih cepat dari yang aku kira” putri rei
“Naga
macam apa ini, sungguh tingkatan naga yang berlevel tinggi” putri ikusi
Seketika
naga itu kembali pulih.
Tak
hanya memiliki tubuh dua kali lipat dari naga normal lainya, naga ini pun bisa
beregenerasi dengan cepat dengan sel-sel tubuhnya yang terlihat kokoh berwarna
hitam pekat.
Menerima
serangan tebasan dari tuan putri Listina, naga itupun berbalik kembali ke arah
putri Listina, melihat ke arah putri Selica yang di mana posisinya masih
terbang di udara turun jatuh secara perlahan.
Masih
melayang-layang di hadapan naga itu.
Terlihat
sebuah lingkaran sihir api di area rahang mulutnya seperti ingin menyemburkan
hembusan api secara perlahan terkumpulah gumpalan api besar yang siap di
hempaskan kapan saja.
Sang
naga bersiap menghembuskan serangan apinya terhadap tuan putri Listina,
memfokuskan serangan serta menargetkankanya kepada tuan putri Listina.
“Dengan
keadannya yang sedang di udara sulit baginya untuk menghindar” putri Ikusi
Tempat
di mana ke 6 putri berdiri di area bangunan yang sudah tersapu bersih akan
rauangan naga itu.
“Hey
Mizuna ,, apakah bisa menjangkaunya” putri ikusi
“Hemmm
untuk keadaan seperti ini serta jangkauanya yang sangat jauh di udara, mustahil
bagiku untuk menggunakan elemenku dan menyelamatkan Selica” putri rei
Keadaan
di mana yang rumit, tak bisa berbuat apa-apa saat di udara membuat tuan putri
berusaha mencari akal agar bisa cepat menghindar dari serangan naga itu dan pergi
ke tempat para tuan putri.
“Lumia
apakah kah bisa melakukanya, menghempaskan Selica dengan mendorongnya ke arah
timur dengan kekuatanmu dan setelah itu aku akan menolongnya” putri Rei berkata
Hanya
ada satu harapan saja yang tersisa dengan keputusan ini Putri febelpun
melakukanya.
Berusaha
menyelamatkan putri Listina yang sedang terancam bahaya
Tuan
putri Febel Lumia seorang Ksatria sekaligus putri kerajaan Febel pengguna
Elemen Angin.
“Namun
jika aku menggunakan elemen angin saja tak cukup kuat untuk mendorong dan
menghempaskannya dengan jarak yang jauh ini” putri febel berkata
“Apakah
tidak ada cara lain Lumia untuk menghempaskan Selica dan melemparkanya jauh”
putri rei
“Namun
ada satu cara yang bisa menghempaskannya dengan elemen angin yang, tapi ini
sangat beresiko sekali bisa membuat Selica terluka, dengan menambahkan Sihir
serangan di saat aku menggunkan elemen angin maka serangan elemen angin akan
semakin kuat” putri febel
“Sudah
lakukan saja Lumia tak ada cara lain lagi” putri vermillion
“Tenang
saja Lumia jika Selica marah padamu aku akan menghajarnya hehehehehe” putri
vimer
Suatu hal penting di mana Lumia mengkhawatirkan Tuan
putri Listina di mana dia bisa terluka akibat dirinya.
Comments
Post a Comment