Chapter 8 Part 1
Chapter 8 part 1 : Titik lemah
Naga
itu mulai berdiri kembali dengan amarah yang semakin besar hingga bersiap
kembai membuat serangan semburan api.
Mulai
terbentuknya sebuah lingkaran sihir tepat di depan mulutnya membuat sosok
misterius tak tinggal diam saja.
Dengan
cepatnya sosok misterius itu bergerak menuju tepat pada bawah kakinya lalu
kembali menebaskan pedangnya ke tubuh naga itu.
Sebuah
sayatan besar terbentuk di bagian bawah hingga atas tubuhnya.
Terihat
seperta ada yang berkilauan terang seperti kristal di dalam tubuh naga itu.
Setelah
sosok misterius itu sudah berhasil menemukan kristal yang berada di dalam
tubuhnya inti di mana naga itu bisa beregenerasi dengan adanya kristal di
dalamnya yang masih utuh.
Dengan
mempersiapkan serangan yang kedua kalinya sang sosok misterius yang masih
berada tepat di bawah kaki naga itu.
Di
mana dia sudah menemukan titik temah naga besar sang sosok misterius itu pun
tak pikir panjang menebasnya kembali seperti tebasan pertama yang dia lakukan.
Dengan
kekuatan penuh di ayunkan pedangnya ke atas tubuh naga itu.
“Srrringgg”
Menebas
naga itu hingga kristal yang berada di dalam tubuh naga terbelah dua dan hancur
seketika tak hanya kristal saja yang terbelah menjadi dua bagian sebuah tebasan
yang sangat hebat membuat tubuh naga itu terpotong terbelang menjadi dua bagian.
Dengan
hancurnya kristal inti dimana seekor naga jika inti kristal hancur mata tak
akan bisa beregenerasi kembali, naga itu tumbang dengan tubuhnya yang terbelah
menjadi dua bagian membuatnya tidak berdaya akhirnya jatuh ke tanah.
“Bruukkkk”
“Hiiiiiiii
itulah kelemanhanmu naga kamprettt dimana jika inti kristal yang berada di
tubuhmu di hancurkan maka kau akan tamat, mau setebal apapun tubuhmu dan
sekeras apapan juga, tidak ada yang bisa di tebas oleh pedangku ini”
Sebuah
pedang hitam yang berkilau, Hitam pekat yang di sertai kilauan.
Sebuah
efek dari tebasan yang menebas naga itu sangat besar sekali.
sehingga menimbulkan angin kencang yang besar hingga efek tebasan itu masih berlanjut menebas serta memotong bangunan rumah yang berada di belakang tubuh naga.
sehingga menimbulkan angin kencang yang besar hingga efek tebasan itu masih berlanjut menebas serta memotong bangunan rumah yang berada di belakang tubuh naga.
“Apa-apaan
kekuatannya itu’ dia bahkan tak menggunakan elemen”
“Sungguh
hebat sekali kemampuanya”
Melihat
sebuah efek yang di timbulkan akan tebasan oran itu.
“Lihatlah
efek dari tebasannya masih terasa sehingga jangkauan tebasanya mengenai
bangunan kota”
Merasa
penasaran siap di balik jubah hitam itu membuat putri Listina bertanya-tanya
siap orang itu.
Dengan
lenyapnya tubuh naga itu ketika seekor naga sudah kalah dan tumbang di sertai
kristal inti yang hancur.
Melihat
inti dari kekacauan sudah di kalahkan sosok misterius ini langsung pergi
melarikan diri setelah menyelesaikan dan mengakhiri pertarungan ini.
Melihat
orang itu pergi tuan putri Listina tak tinggal diam berusaha mengejarnya akan
tetapi putri ikusi mencegahya.
“Hey
Selica kau mau kemana, apakah kau mau mengejarnya mustail bagimu jika mengejar
orang itu, bahkan tanpa kekuatan elemen dia memiliki kecepatan yang sangat luar
biasa” putri ikusi
Putri
ikusi membujuk Putri Listina supaya dia tak mengejarnya.
“Tapi
aku ingin berterima kasih padanya” putri Listina
“Hey
kalian sudahlah dengan ini kekacauan yang ada sudah terhentikan sebaiknya kita
kembali ke akademi” putri alderami
“Hemmm
lagian pasukan kerajaan sudah tiba kok” putri vermillion
Melihat
keterlambatan pasukan kerajaan yang tidak tepat waktu membuat tuan putri
Listina marah akan keterlambatan waktu ini
“Kemana
saja kalian para pasukan kerajaan, kalian semua tak berguna”
“Maafkan
kami tuan putri Listina atas keterlambatan kami, dengan ini kami akan berusa
membantu warga dan memperbaiki rumah serta bangunan yang hancur”
Menghiraukan
apa alasan dari npasukan kerajaan tersebut dan semua para tuan putri bergegas
pergi kembali ke akademi.
Melihat
mata memandang di sekeliling sebagian pusat kota hancur sepenuhnya, puing-puing
bangunan yang hancur berserakan jatuh di tanah dan akibat bantuan dari para
murid class 2 mereka bisa meminimalisasikan kerusakan yang ada serta berhasil
memadamkan api yang membakar rumah warga.
Suasana
yang sudah kembali tenang serta hembusan angin yang kembali terasa sejuk dan
para wargapun yang melarikan diri dan mengungsi di hutan Lizer kembali menuju
ke pusat kota dan mulai membereskan kekacauan akibat kejadian ini.
Dengan
bantuan para pasukan kerajaan mereka membangun kembali tempat tingal warga yang
hancur serta mendirikan beberapa bangunan yang hancur.
Dengan
bantuan dari pasukan kerajaan para penduduk merasa sangat terbantu akan hal ini
merasa beban menjadi ringan bila di lakukan bersama-sama, mereka semua bekerja
keras bersama.
Di
saat keadaan yang sudah tenang para
murid kembali ke kelasnya begitu juga para ke 7 putripun kembali ke kelasnya,
tiba lebih awal di bandingkan murid lainya yang sedang berada di tempat
pengungsian.
Sesampainya
mereka di kelas dengan keadaan yang sepi serta berantak akan kekacauan serangan
naga yang membuat para murid panik.
Melihat
terdapat salah satu orang yang sedang tertidur di sana, tepat di tempat duduk
belakang kelas.
Putri
listinapun mengahampiri orang itu, mendekatinya dan melihat siapa orang itu
sebenarnya.
Tak
di duga ketika sudah berada dekat di orang itu dia adalah kusanagi kajiki,
tertidur pulas di mejanya dan hanya seorang diri berada di kelas.
Di
saat para murid panik pergi menuju ruang evaluasi akan kekacauan ini kusanagi
hanya bersantai dan tertidur di kelas.
Tuan
putri listina tak tinggal diam saja mengangkat tinggi-tinggi pedangnya lalu
memukul kusanagi tepat di kepalanya saat dia sedang tertidur.
Dengan
pukulan yang keras menghantam kepalanya membuat membangunkannya dari tidurnya.
Aku
yang terbangun sambil merasa kesakitan di daerah kepalaku.
“Ehhh
apakah sudah pagi, huaaaaa” sambil menguap
Dengan
tingkah bodohnya yang tak menyadari akan ada hal yang berbahaya dan tidak
menyadari akan keberadaan tuan putri Listina yang berada tepat di depannya.
Kesal
akan tingkah lakunya yang seperti ini membuat tuan putri semakin marah
kepadanya.
“Hey
apa yang kau lakukan di saat ada kekacauan, para murid lainnya bergegas pergi
ke tempat evaluasi dan apa yang kau lakukan malah bersantai dan tidur di kelas”
“Ehh
apa yang kau maksud aku”
tidak
merasa dirinya sendiri yang sedang di bicarakan tuan putri
akupun
sambil menjuk dirinya sendiri.
“Sudah
jelas siap lagi selain dirimu bodohhhhh”
“Ohhh
aku hanya mengantuk saja dan kelihatannya tempat ini nyaman sekali untuk tidur
dan kekacauan tersebut membuat kelas ini sepi sehingga aku dapat tidur pulas
hehehehe”
Berbicara
konyol di hadapan tuan putri listina kusanagipun tertawa kecil.
Tuan
putri listina yang semakin kesal sehingga membuat di sekeliling tubuhnya
membara terselimuti api seperti aura yang sedang membara di di seluruh tubuhnya.
Kusanagi
kaget akan hal ini.
“eh
apa yang kau lakukan”
“apa
yang akanku lakukan, tentu saja menghukummu, kali ini kau tidak bisa kabur”
“Ehhhh”
Diriku
yang merasa ketakutan hingga mundur kebelakang akan tetapi sudah tak ada jalan
lari.
Dengan
situasi seperti ini sesuatu situasi yang sulit bagiku bahkan rumit dimana aku
akan di hajar putri Listina
Akan
tetapi tiba-tiba bel berbunyi tanda bahwa pelajaran hari ini telah selesai
Merasa
terselamatkan saat aku mendengar bel itu terasa hidupku menjadi terang kembali
“Hehehehe
hokii” bicara di dalam hati
Pandangan
tuan putri yang berubah akibat mendengar bel akademi yang berbunyi membuat
kesempatan bagiku untuk kabur darinya.
“Dah
sampai jumpa”
Dengan
bunyinya bel tanda pelajaran telah selesai dan menandakan hari dimana
pembelajaran di akademi telah selesai.
Comments
Post a Comment