Chapter 8 Part 2
Chapter 8 Part 2 : kembalinya sinar terang kedamaian
Akibat
mengalihkan pandangannya ke arah lain membuat kusanagi kajiki kabur di
hadapannya.
Semakin
marah akan hal ini membuat tuan putri Listina semakin membenci kusanagi.
“Ssssss
mau kemana kau kusanagi”
Dengan
berlari dengan cepatnya akupun pergi meninggalkan kelas dan putri bodoh itu.
“Hihihihihi”
Keluar
kelas dengan ekspresi yang senang ku dambakan
Berjalan
menuju gerbang akademi di mana tempat untuk masuk dan keluar dari akademi.
Di
saat sudah tiba di gerbang akademi kusanagi erina yaitu adikku sudah menunggu
kedatanganku disana berdiri di pinggir jalan masuk akademi yang dekat dengan
gerbang.
Dengan
berjalan dengan santainya kusanagi kajiki tiba di gerbang
Jarak
yang sudah lumayan dekat antara aku dan erina, akan hal ini erina memanggil
diriku dari tempatnya berdiri.
“Kakakkkk
aku di sini, kemana saja kau ini kok lama sekali”
Kusanagi
erina yang sudah menunggu kedatangan kakaknya terlalu lama membuat dia sedikit
ngambek.
Kusanagi
kajiki menjawabnya dengan terseyum.
“Hehehehe
tadi aku ada masalah sedikit, ayoo kita pulang banyak hal yang harus kita
kerjakan"
Hingga
sampai di tempat adiknya berada.
“Ihhhhh”
Dengan
mulut yang mengembung sebelah merasa dirinya tak di perhatikan oleh kakaknya
ngomong-ngomong sih ngambek ceritanya
Kusanagi
kajiki dan kusanagi erina pergi berjalan keluar akademi
Bergegas
puang meninggalkan akademi.
Perjalanan
menuju rumah mereka yang terletak di pinggir kota dekat pusat perdagangan di
arah selatan dari pusat kota.
Berjalan
melewati pusat kota yang hancur seketika oleh serangan naga itu.
Tapi
dengan pembangunan yang di bantu oleh pihak kerajaan, membuat pembangunan
tersebut cepat terselesaikan.
“Wah
bangunan di sini hncur semuanyah”
Sambili
melihat memndangi seluruh di sekitarnya yang dimana terdapat beberapa bangunan
yang hancur.
Puing-puing
bangunan yang roboh jatuh di atas tanah serta banyaknya berhamburan puing
banguna di tengah jalan setempat
Erina
melihat ke arah kakaknya.
“Yah
benar-benar kerusakan parah”
Sambil
berjalan mereka berdua berbicara
“Apakah
semua warga kota terselamatkan dan tidak ada korban jiwa”
“Tah
tentu saja mereka semua selamat, mereka semua mengevakuasi ke hutan lizer”
“Ohhhh,
ngomong-ngomong di saat aku berada di ruangan evakuasi di akademi aku tidak
melihatmu kak, kau kemana yah??"
“Aku
tertidur di kelas hehehehe”
Sambil
tertawa kecil dan mengarukkan tangannya ke rambut kepala.
“ihhh
selalu saja begitu”
Terdapat
air mancur yang sangat indah di saat mereka sudah sampai di pusat kota, air
mancur yang tak hancur sedikitpun bahkan tak ada goresan di sekitarnya.
Air
mancur yang mengalir ke atas sungguh indah sekali serta di bawahnya terdapat
ikan yang hias cantik.
Genangan
air yang bersih yang terdapat di dalamnya berbagai jenis ikan hias yang
menghiasi area kolam serta air mancur.
Air
yang berjatuhan dari atas sehingga saat jatuh ke genangan air maka akan muncul
sebuah gelombang ke penjurun air.
Erina
memalingkan pandanganya ke arah kolam itu dan melihat beberapa ikan tersebut.
“Wah
cantik sekali”
Erina
berhenti di dekat kolam itu.
Namun
kusanagi kajiki tetap berjalan dan menghiraukanya serta berkata.
“Bukankah
kau sering melihatnya, cepatlah atau akanku tinggal”
Melihat
kakaknya yang terus berjalan menjauhi dirinya sehingga erina pergi meninggalkan
air mancur beserta ikan cantik
“Tunggu
kakak,,, ihhh kau jahat sekali hingga meninggalkan adikmu”
Menyusul
kakaknya yang sedang berjalan
“Hey
kakak nanti kita beli ikan seperti itu di pasaryah untuk di pelihara sebagai
ikan hias”
Erina
berbicara pada kakanya setelah sampai di dekat kakaknya
“Ehhh
bukan kah engkau suduh punya peliharaan di rumah"
“Itu
kan berbeda kakak, itu bukan ikan, kau itu bodoh sekaliyah”
“Oh
begitunyah”
Dengan
memakan waktu 20 menit perjalan akhirnya mereka tiba dia area pusat perdagangan
dimana rumah mereka hampir sampai dan dekat dengan area itu.
Kekacauan
yang sudah mereda serta terhentikan membuat para penduduk melakukan
aktivitasnya kembali seperti semula, ramainya pasar dengan banyaknya beberapa
pembeli yang ingin belanja kebutuhan sehari-hari yang sempat tertunda karena
adanya bahaya yang mengancam negeri ini dan banyaknya pedagang juga yang
menjual beberapa barang makanan,rumah tangga,kebutuhan pokok serta masih banyak
lagi.
Hingga
dari sudut ke sudut pasar lagi semua pedagang berkumpul ramainya berbaris rapih
di tepi pasar seperti penjual ikan,daging,takoyaki,sosis bakar,buah-buahan
serta sayuran dan kedai-kedai makanan dan lain-lain.
Melihat
mereka yang sudah kembali ceria serta gembira dan rasa kekhawatiran akan hal serangan naga itu sudah
hilang seketika di lubuk hati serta jiwa mereka.
Kusanagi
erina dan kusanagi kajiki berjalan melintasi ramainya pasar
Tak
lama memasuki pasar seorang pedagang menyapa kusanagi erina.
“Hey
kusanagi-kun apakah kau tidak mampir ke tokoku”
Melihat
kearah orang yang memangginya dengan memasang wajah yang penuh kecerian dan
murah akan senyumnya kusanagi erina menjawabnya.
“Terima
kasih pak muruha kami sedang buru-buru, mungkin lain kali saja yah”
Melihat
erina yang begitu manis hingga membuat beberapa orang di sana terpesona akan
kecantikannya dan keimutan erina.
“Kyaaa
kawaiii baiklah sampai jumpa dan hati-hati di jalan”
Dengan
ini akhirnya mereka melanjutkan perjalanan pulang ke rumah mereka.
Namun
ketika sudah melewati akhir perbatasan tak jauh meninggalkan lokasi pasar ada
sesutu yang ingin di lakukan kusanagi kajiki.
“Hei
erina, apakah kau mau bekerja ke tempat kedai”
“Hemmm
iya kakak”
Jarak
antara rumah mereka yang tak jauh lagi hanya dengan melihat ke arah depan sudah
terlihat halamn depan rumah kediaman kusanagi.
“Baiklah
aku ingin pergi ke hutan, sapa tau di sana aku bisa menemukan beberapa bahan
makanan untuk nanti makan malam ini”
Meihat
kakaknya yang ingin ke tempat yang mungkin sangat berbahay bagi dirinya erina
berfikir sejenak.
“Hemmm
baiklah, tapi kau jangan pulang malam-malamnya”
Mengijinkan
kakaknya untuk pergi ke hutan dengan seorang sendiri.
“Okeh
jaga dirimu baik-baik”
Dengan
ini aku bisa pergi ke hutan.
“Bukankah
kau yang seharusnya menjaga diri baik-baik, kakak bodoh”
Sedikit
marah akan tingkah perkataan kakaknya sendiri membuat erina ngambek serta
cemberut sedikit.
Dengan
wajahnya yang imut sekali saat ngambek membuatku semakin sayang ke adikku.
“Hiiii
dah sampai jumpa”
Akupun
berlanjut berjalan pergi menjauhi erina, namun di saat aku pergi erina yang
marah padaku memasang muka cemberutnya.
Ketika
melihat kakaknya sudah pergi jauh erinapun sebelum bekerja pergi menuju
rumahnya terlebih dahulu.
Sementara
itu aku pergi menuju hutan Lizer, hutan yang jaraknya tak teralu jauh dari
rumahku serta hutan terdekat yang berada di sekitar rumahku yang berada di arah
selatan dari rumahku sekaligus hutan timur kerajaan Listina.
Comments
Post a Comment