Chapter 8 Part 3
Chapter 8 Part 3 : Hutan Lizer
Berlajan
melalui jalan yang menghubungkan pinggiran kota dengan hutan lizer dengan
santainya dan tak terburu-buru aku berjalan ke hutan.
Hari
yang masih cerah tak terlalu sore membuatku berniat ingin ke hutan untuk
mencari beberapa bahan makanan.
Tak
lama berjalan melewati bangunan kota serta tinggal mengikuti jalan yang sudah
ada yang mengarah langsung ke hutan lizer.
Di
mana area penduduk sudah mencapai batasnya akupun keluar dari area tempat
penduduk tinggal hinga terus melanjutkan perjalanan lagi
Akhirnya
tiba dimana tanda masuk hutan lizer.
Sebuah
tanda masuk yang terbuat dari papan kayu kecil yang di tancapkan ke tanah.
Terus
melangkahkan akuku aku terus berjalan memasuki area hutan
Masuk
kedalam hutam yang lebat di sertai banyaknya kicauan burung yang kudengar
ketika sudah sampai di dalamnya serta suasana yang sejuk dan angin kecil yang
menghembus sepoi-sepoi terasa beban di pundakku seakan-akan menghilang seketika.
Di
dalam hutan aku mengambil nafas dalam-dalam menghirup udara asli hutan.
“Hhhhhuuuu”
Sambil
mengangkat kedua tanganku ke atas dan melihat ke segalah arah dan mengempaskan
kembali nafasku seiring kedua tangan yang kembali turun semula.
“Hemmm
yosh mari kita liat di sini ada apa saja”
Dengan
penuh semangat aku mencari beberapa bahan makanan yang bisa di bawa pulang dan
di makan.
Berjalan
lebih masuk lagi kedalam hutan Lizer mungkin di pikiran kusanagi bila lebih
masuk kedalam pasti lebih banyak lagi bahan makanan yang bisa dia dapat.
Tak
lama aku berjalan melintasi hijaunya hutan yang di penuhi pepohonan besar dan
tinggi.
Melihat
ke segala arah hingga akhirnya aku melihat sebuah tanaman sayur dan beberapa
lainya.
Menemukannya
tak jauh di hadapanku akupun mendekat ke tempat sayuran itu tumbuh.
“Wahhh
dengan ini pasti erina senang nih”
Sebuah
sayuran tumbuh banyak disana, aku menemukan beberapa sayur bayem serta jamur
tiram yang tumbuh tak jauh dari lokasi sayur itu.
Tak
tinggal diam akupun mulai mengambil sayur bayem dan beberapa jamur tiram.
“Kresek
kresek”
Terdangar
suara yang mencurigakan di sebuah semak-semak
Akupun
menoleh dan segera melihatnya, berjalan menuju semak-semak dimana sumber suara
berada sambil bersiap memegang pedang yang ku ikatkan di bagian tubuh kiriku
dan semakin dekat dengan semak-semak itu.
Ketika
kusanagi hampir sampai tepat di depan semak-semak itu.
Aku
melihat beberapa kelinci liar yang sedang makan buah-buahab yang terjatuh dari
pohon.
Berada
di arah timur tak jauh dari aku berdiri.
“Wah
ada kelinci mantap nih kalo di buat makan malam”
Melihatnya
saja sudah membuatku gila akan terbayang-bayang makanan daging kelinci yang
akan di masak dan di sajikan erina
Dengan
ekspresi gila dan mengiler kusanagi langsung menangkap kelinci itu hingga jatuh
bangun karena kelincahan kelinci yang sulit untuk di tangkap hanya denga
seorang diri.
Akhirnya
dengan perjuangan yang tak terbayangkan hingga baju yang dia kenakan sedikit
kotor akibat terjatuh.
Perjuangan
penangkapan kelinci yang terbayarkan dengan hasil penangkapan 2 ekor kelinci
Dengan
suasana yang sebentar lagi akan gelap dan burung-burung mulai bertebangan
kembali ke sarangnya masing-masing serta bunyi sura burung gagak yang
menjadikan hutan semakin mistis.
“Wak
wak”
Hasil
pendapatan bahan makanan yang mungkin sudah cuku untuk bahan makanan malam ini
dengan seikat sayur bayem dan beberapa jamur yang dia masukan kedalam kantong
plastik dan hasil penangkapan yang sangat memuaskan yang kusanagi peroleh yaitu
2 ekor kelinci.
Dengan
membawa sekantong plastik yang berisi makanan di tangan kirinya serta di tangan
kanan memegang kedua kelinci itu dari kupingnya.
Merasa
cukup dan matahari sudah ingin terbenam akupun bergegas pergi pulang kerumah.
Merasakan
ada yang aneh di sekitarku seperti ada orang yang sedang mengawasiku dan
mengikuti dari tadi.
Kusanagi
melihat kebalakang hutan namun tidak ada seorangpun di sana.
Melanjutkan
jalannya dan akhirnya semakin dekatnya jalan keluar hutan hingga akhirnya
terlihatlah papan bacaan hutan lizer
Kusanagi
keluar dari hutan lizer.
Meninggalkan
hutan lizer dan metahari yang sudah mulai terbenam membuat sunset merah menyala
yang sangat indah sekali ketika meihatnya.
“Huh
hampir saja aku ketahuan sama si bodoh itu”
seorang misterius yang berada di hutan.
seorang misterius yang berada di hutan.
Di
sebuah kedai di mana erina bekerja di sana sebagai juru masak dan pelayan.
Dengan
kerja keras yang erina lakukan setiap hari serta sebagai juru masak makanan
yang dia masak sungguh lezat sekali meningkatkan selera makan membuat kedai ini
selalu ramai setiap harinya.
Pengunjung
yang berdatangan masuk kedai erina selalu menyambut mereka dengan senyuman
ramahnya tak hanya itu setiap saat menghidangkan makanan erina selalu tersenyum
yang membuat para pengunjung jatuh hati setengah mati.
“Silakan
di nikmati”
“Kyaa
imut sekali”
Hingga
hari yang mulai menjelang malam mataharipun hampir terbenam dan waktu kerja di
kedaipun selesai.
Erina
berpamitan kepada semua temanya yang ada di kedai setelah ganti baju bergegas
pergi pulang ke rumah.
“Teman-teman
aku pulang dulunyah”
“yahh
hati-hati erina”
Sambi
melambangkan tangan kepada teman-temanya.
Erina
bergegas pulang menuju rumahnya akan tetapi sebelum erina pulang ke rumah erina
berhenti terlebih dahulu di sebuah pasar untuk membeli beberapa bahan masakan
yang sudah habis.
Rasa
khawatir yang di rasakan erina akan kakaknya yang sedang pergi ke hutan Lizer
seorang diri untuk mencari makanan membuat erina semakin taku terjadi apa-apa
pada kakaknya.
Hingga
akhirnya erina tiba paling awal di rumahnya sebelum kakakya
Melihat
rumahnya masih sepi dan tak ada seorangpun yang masuk ke dalam rumah, erina
menunggu kakaknya di depan pintu rumah
Dari
sisi barat kusanagi kajki bersorak kepadanya.
“Hiiiii
erina aku pulang hehehe, lihat lah apa yang aku dapatkan hari ini di hutan”
Melihat
kakanya sudah pulang dan baik-baik saja rasa khawatir yang erina miliki hilang
seketika dan terganti oleh rasa kebahagiaan yang begitu besar akan tetapi erina
tetap saja memasang wajah cemberutnya.
Akupun tiba di rumah bersama erina yang sedang
menungguku di depan rumah.....
Comments
Post a Comment