Chapter 8 Part 4
Chapter 8 Part 4 : Sesuatu hal yang berharga
“Hehhh
ternyata kau masih hidup kak”
Berlagak
seperti pura-pura sebel kepada kakaknya padahal barusan erina sangat
mengkhawatirkan kakaknya.
“Eleh
ayo kita masuk dan masaklah ini aku mendapatkan dua ekor kelinci”
Sambil
memperlihatkan hasil tangkapanku yang kudapat di hutan tadi.
Erinapun melihat hasil tangkapanku yang kupegang di tanagn kananku.
“Wah
lucunya”
Erina
mendekati kelinci dan mengelus kelinci yang kupengang itu.
“Baiklah
kelinci ini kita peihara saja”
Dengan
perkataan erina yang lembut akupun terherankan dan merasa kaget.
“Ehhhhhh”
Hingga
erina langsung mengambil dua ekor kelinci yang kupegang di tanganku.
Membawa
dua ekor kelinci itu masuk ke dalam rumah.
“Ahhhhh”
nada kecewa ku rasakan.
Setelah
aku menangkap kelinci itu dengan susah payah menggunakan seluruh tenagaku dan
ternyata hasilnya jadi begini daging lezat serta empuk dari kelinci tidak bisa
kucicipi dan hanyalah khayalan semata bagiku.
“Ahhhhhh
tidakkk”
Berteriak
di luar rumah tepat di pintu masuk.
Matahari
terbenam membuat malampun tiba suasana malam yang dingin dan rembulan terang
menyinari kota kerajaan Listina.
Di
tambah bintang-bintang yang bersinar terang di langit yang gelap menghiasi
malam serta langit.
Lampu-lampu
rumah para penduduk satu persatu menyala menyinari rumah mereka masing-masing
dengan cahaya lampu.
Sementara di dalam rumah kediaman keluarga kusanagi berada
Hari
di mana matahari telah terbenam di mana hari yang melelahkan yang sudah semua
orang lewati pada akhirnya malam ini semua orang beristirahat dengan tenangnya.
Melepaskan
kelelahan mereka semua dengan beristirahat di rumah.
Kusanagi kajki dan kusanagi erina juga beristirahat di rumah mereka sebuah rumah sederhana dan banyak di hiasi tanaman yang indah di setiap sudutnya.
Kusanagi kajki dan kusanagi erina juga beristirahat di rumah mereka sebuah rumah sederhana dan banyak di hiasi tanaman yang indah di setiap sudutnya.
Aku
sedikit merasa kecewa akan tindakan erina yang ingin memelihara dua ekor
kelinci itu, akupun hanya pasrah saja menurutiapa yang di mau adikku dan
menerinmanya.
“Huuuffftt
malam ini gagal lagi makan daging, seharusnya aku tidak menangkap kelinci,
kutangkap sberuang saja agar tidak di pelihara erina”
Membanyangkan
di mana kusanagi menangkap beruang dan hasil tangkapannya di berikan kepada
adiknya.
“Kyaaaaaaaaa”
kusanagi
tersenyum jahat.
pintu
kamar mandipun terbuka dan keluarlah erina yang sudah mandi dengan tubuh di
selimuti anduk dan rambut yang terurai basah, tak lama menunggu erina mandi.
“Kakak
cepatlah mandi”
Melihat
kebelakang dan menjawab dengan nada malasnya.
“Hehhhhh
apa kau sudah”
Melihat
erina yang sudah selesai mandinya akupun bergegas pergi masuk ke kamar mandi
untuk mandi membersihkan tubuhku.
Setelah
memberitahuku bahwa erina sudah selesai mandinya diapun pergi ke kamarnya
bersiap memakai pakaian dan memulai memasak untuk idangan makan malam.
....
Sementara
itu di istana kerajaan Listina, tuan putri Listina sedang berendam di bak
pemandian di yang terdapat di kamarnya, sebuah bak pemandian yang cukup besar
dan megah, dengan wajah yang masih merasa kesal akan tingkal laku kusanagi pagi
tadi.
“Apa-apaan
orang itu, sikapnya yang bodoh membuatku kesal saja”
Hanya
seorang diri tuan putri berada di kamar mandinya menikmati berendam di bak
mandinya.
Harum
aroma masakan yang di buat erina sungguh menggoda dengan bumbu dan
rempah-rempah yang tercampur rata dan pas takaranya membuat setiap masakan yang
erina masak membuat orang yang memakanya terasa berada di surga makanan.
“Haaaaa
segar sekali, hari ini aku terlalu banyak mengeluarkan energi”
Sudah
selesai dengan mandiku akupun keluar dari kamar mandi, setelahnya membuka pintu
kamar mandi lalu keluar aku menyium aroma masakan yag sangat menggoda di
penciumanku sebuah makan malam yang sudah di siapkan dan di hidangkan oleh
adikku, membuat aku ngiler dan langsung mendekat ke arah hidangan makan malam.
“Hemmmmm
aku tidak sabar memakanya, selamat mak ..... “
Dengan
hanya memakai handuk di bagian bawah dan langsung saja ingin mengembat makan
malam tanpa harus memakai pakaianku terlebih dahulu dengan melihatku yang masih
seperti ini sehingga membuat erina tidak tinggal diam saja.
Hingga
memukul diriku dengan sebuah sendok yang sedang dia pegang di tanganya.
“Aduhhhhh”
Merasakan
sakit di bagian kepalaku akupun memegangi kepalaku yang di pukul oleh erina dan
sedikit merasa kesakitan.
“Setidaknya
kau pakai pakaianmu dulu kak”
Tak
sabar ingin menikmati makan malam segera mungkin kusanagipun seperti mengemis
ke adiknya agar di perbolehkan makan malam secepat mungkin tanpa harus memakai
pakaian terlebih dahulu.
Dengan
memasang ekspresi bocah yang seolah-olah ingin meminta makan agar dapat di
ijinkan.
Dengan
cepatnya erina menolak permintaan kakaknya.
“Cepat
kakak atau tidak makanan ini aku habisi sendiri”
Mendengar
apa yang di katakan erina ini membuatku berlari dengan cepatnya menuju kamarku.
Suasana
malam yang sangat sunyi sekali dan semakin malam semakin larut juga.
Kusanagipun
kembali lagi setelah memakai pakaiannya di kamarnya dan langsung segera duduk
di meja makan.
“Husssss
selamat makan”
Tak
butuh waktu lama bagiku untuk memakan masakan adikku setibanya di meja makan
akupun langsung mengambil makan dan memakannya.
Makan
seperti orang yang kelaparan seperti tidak makan selama 3 hari lamanya.
Erina
melihat kakaknya yang sedang makan yang begitu seriusnya kakaknya menikmati
makanan yang dia buat, begitu cepat sekali dan berantakan kusanagi makan.
Tidak
seerti erina makan dengan tenang dan tidak terburu-buru.
"Emmm
emmm"
tertumpuk banyak sekali makanan yang di masukkan ke dalam mulutnya sendiri hingga angsung mengambil segelas air minum dan meminumnya.
tertumpuk banyak sekali makanan yang di masukkan ke dalam mulutnya sendiri hingga angsung mengambil segelas air minum dan meminumnya.
“Ahhh
terima kasih makanannya”
Akupun
sangat bersyukur atas hidangan yang aku makan ini.
“Seperti
biasa masakanmu enak sekali”
Mendengar
kakaknya memuji masakan yang di buatnya erina seperti tersipu malu akal hal ini
dengan raut wajah yang sedikit memerah hingga membuatnya nerves.
“ahhh
eh uh ya ya kan iii bu mengajariku me masak”
Berbicara
sedikit terpatah-patah
Duduk
sebentar di meja makan menunggu makananku turun
Erina
yang sedang mencuci beberapa piring kotor di tempat cucian piring yang tak jauh
dari ruangan makan tepat di samping meja makan.
Melihat
erina ynag sudah selesai mencuci piring kotor dan merasa makananku sudah turun
akupun mulai berdiri kembali.
“ Yosh baiklah erina aku ingin tidur dulunya tapi sebelum itu aku ingin memeriksa
rumah apakah sudah di kunci semua belum pintunya”
"Hemmm
baiklah kak”
Kusanagi
berjalan menuju pinru depan dengan sambil menguap sedangkan erina yang sudah
mencuci lalu membereskan serta menyusun rapi piring dan membersikan meja makan.
Tak
tau apa yang di lakukan kajki yang terdiam berdiri di depan pintu keluar
rumahnya.
Sambil
memejamkan mata sesekali saat itulah kajiki memegang tuas pintu tak tau apa yag
ingin dia lakukan.
Setela
semua pekerjaa erina selesai dan kajiki yang tadi berada di pintu depan keluar
rumah diapun kemali lagi di mana adiknya berada di ruanganmeja makan.
“Yosh
sudah aman, sebaiknya kau tidur duluan erina”
Selesai
dengan tugasnya yang sedang membersihkan meja.
“Baiklah,
kau juga kak tidur,,, dan jangan tidur malam-malam”
“Yah
tenang saja jangan pedulikan aku”
Erinapun
pergi meninggalkan aku dan menuju kamarnya sendiri untuk tidur.
“Selamat
malam kak”
Mengucapkan
selamat malam padaku saat dia berada di depan pintu masuk kaar lalu masuk dan
menutup pintu kamarnya kembali.
“Yah
selamat malam”
Melihat
erina yang sudah masuk kamar akupun duduk sebentar di kursi meja makan duduk
terdiam seperti ada sesuatu yang di pikirkan kusanagi.
Tak
lama duduk di sana kusanagipun bangun kembali..
Comments
Post a Comment